
Isu hemat energi dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan yang sudah mendunia, coba diadopsi dalam halte bus Transjakarta. Dengan memanfaatkan teknologi hijau yang ramah lingkungan, halte bus Transjakarta yang baru diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menjadi halte pertama yang dipasang program aplikasi teknologi hemat energi dengan memanfaatkan tenaga matahari.
Program aplikasi teknologi hemat energi ini perwujudan nyata kota Jakarta dalam menggalakkan teknologi berbasis energi terbarukan dalam penyelenggaraan fasilitas untuk publik.
"Iya dicoba dulu di halte sini, dari solar cell ke listrik penggunaannya. Saya mau lihat kalau sudah benar dan dikoreksi sempurna baru akan diperluas ke tempat lain seperti terminal dan pasar," ujar Jokowi, Senin (2/8).
Untuk evaluasinya sendiri, Jokowi melanjutkan, akan cukup memakan waktu. Karena dalam perhitungan harus dengan benar dan tepat. "Evaluasi sekitar 1-2 bulan. Nanti dilihat mana yang kurang, baru akan dikoreksi dan ditambah," tukasnya.
Jokowi menambahkan, halte Polda Metro Jaya sebagai pilot project, tetapi belum sempurna. Sebab penggunaan teknologi matahari ini baru bisa dipakai saat siang hari. "Ini hanya bisa digunakan siang, yang malam akan tetap pakai listrik PLN. Karena tidak ada penyimpanan baterainya," kata Jokowi.
Belum adanya penyimpanan baterai, imbuh Jokowi, adalah atas pertimbangan keamanan. "Karena kalau membuat penyimpanan baterai di sini ada bahayanya. Ini kan untuk umum," tandasnya.
Sementara itu, Managing Director PT Eco Energi Persada (EEP), Bernadus Djonoputro menuturkan, program aplikasi hemat energi tersebut diharapkan bisa melakukan penghematan pemakaian listrik yang signifikan.
"Lebih hemat listrik 85 persen. Penggunaan lampu LED juga sudah dipasang di halte Pejaten, Jakarta Selatan," imbuhnya.
berita dari: http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=55880
Tidak ada komentar:
Posting Komentar